Sisi Lain dari Ganja/sumber Foto Pixabay
Sisi Lain dari Ganja/sumber Foto Pixabay

Penulis : Surya Gilang
Source  : YouTube

Ganja adalah tanaman yang banyak tumbuh dan bertebaran di seluruh dunia.

Ganja sendiri digolongkan sebagai salah satu jenis narkotika baik di Indonesia maupun di negara-negara lain. 

Di Indonesia sendiri belum ada satupun penelitian ilmiah mengenai ganja ini, apakah memang tidak baik atau bahkan sebaliknya.

Alih-alih demikian, perang terhadap ganda telah digalakkan dimana mana di dalam negeri.

Lalu apakah sebenarnya ganja dapat di gunakan untuk hal yang lain, umpamanya medis?

Mari sejenak kita belajar seputar ganja dalam hal medis, sekedar untuk menambah pengetahuan dan wawasan.

Di lansir dari kanal YouTube Sains Populer dikemukakan, ada manfaat lain yang jarang diketahui masyarakat umum mengenai ganja.

Manfaat dimaksud salah satunya untuk keperluan medis. 

Ganja sudah ada sejak 37 juta tahun yang lalu, dari kazakhsta dan menyebar di daerah timur.

Lalu Ganja menyebar ke Eropa pertama kali pada 6 juta tahun yang lalu, dan memyebar ke tiongkok sekitar 1,2 juta tahun yang lalu.

Dahulu ganja di manfaatkan untuk bahan makanan, dan menggunakan batang ganja untuk produk beekualitas tinggi.

Di antara nya produk produk yang dapat di hasilkan dari ganja ialah, pakaian, kertas, baju, tali.

Selain untuk produk produk ganja juga di gunakan untuk kesehatan sebagai obat sikoaktif.

Karena ganja memiliki lebih dari 500 bahan kimia alamik dan aman di dalam nya.

Dzat kimia alami ganja ini mengalir keseluruhan aliran darah melalui tubuh dan otak ketika kita menggunakan ganja.

Dzat kimia alami dari ganja yang paling di kenal ialah, THC dan CBD.

THC adalah Tetrahydrocannabinol, dzat kimia alami utama dari ganja, THC berfungsi untuk ketahanan tubuh.

THC pada ganja bekerja dengan meniru neotransmitter, yang sudah ada di otak manusia atau biasa di sebut canabionit.

Canabionit juga ada pada mamalia lain semua hewan, ikan mamalia dan reptil.

Senyawa yang terdapat pada THC dapat mempengaruhi kumpulan syaraf AMYGDALA, menyebabkan imajinasi dalam pikiran menjadi lebih menarik.

Akan tetap akan menyebabkan kecemasan pada orang yang tidak terbiasa dengannya.

Walau diperkirakan ganja dapat menyebabkan kecanduan, tetapi Canabinoit di dalam ganja itu sangat bermanfaat bagi kita seperti:

  • mengatur tidur
  • lapar
  • menghilangkan rasa sakit
  • pencegahan epilepsi
  • sistem kekebalan tubuh
  • dan menghambat sel kanker payu dara.

Kalau bicara candu, kopi, gula, dan heroin justru bisa lebih membuat orang cantu ketimbang ganja.

Kasus kecanduan terhadap ganja justru relatif lebih rendah hanya 9% saja, alkohol 15% dan heroin 30%.

Bahkan hingga saat ini tidak ada kasus orang oper dosis terhadap ganja.

Sebuah penelitian di lakukan untuk mengetahui batas penggunaan THC.

Peneliti bereksperimen pada Tikus dengan memberikan suntikan THC sebanyak 40 ribu kali.

Dan hasilnya tikus itu hanya tertidur 3 hari dan bangun dengan keadaan yang sehat.

Sebenarnya ganja bukan hanya sebagai obat penenang, tapi juga sebagai obat nafsu makan, dan mengurangi muntah pada orang yang menderita EIDS atau HIV.

Ganja juga dapat membatu orang yang susah tidur atau insomnia stres dan rasa sakit.

Kandungan yang terdapat pada ganja selanjutnya ialah, CBD atau CANAABIDIOL.

CBD terbukti bisa mengatasi kejang kejang.

Contoh nya adalah seorang anak kecil yang menderita penyakit kejang kejang, yang sudah di vonis sebentar lagi akan mati karena penyakit yang di deritanya.

Upaya terakhir dari orang tuanya adalah, si orang tua memberikan ganja medis kepada anaknya.

Alhasil penyakit yang di deritanya perlahan mulai sedikit berkurang dan itu berkat penggunaan ganja medis.***