![]() |
Doc: pemakaman aryadillah banten lama |
Banten dalam perjalanan peradabannya meninggalkan begitu banyak jejak historis yang kental dengan transendensi-transendensi yang selalu sukar dipahami oleh logika karena benturan zaman yang begitu kuat dan pesat.
Sebagai provinsi yang terhitung masih muda, dalam perjuangannya Banten cukup dikenal sebagai wilayah yang ulama dan para pejuang kemerdekaannya cukup banyak, termasuk juga kesultanannya yang memang memiliki garis keturunan langsung dari Cirebon.
Sultan maulana Hasanuddin, Maulana Yusuf, Syeh Nawawi al Bantani, ki wasyid dan para tokoh-tokoh lain yang memang sangat berpengaruh pada zamannya adalah pejuang besar Banten yang banyak orang percaya mereka semua mempunyai kesaktian yang luar biasa dan kental dengan pergoiban.
Dalam dunia Banten, hal itu memang gamblang terdengar ditelinga kita.
Sebagai bukti nyata akan kekentalan itu, bagaimana kita saksikan bersama di Banten lama (tempat Sultang Hasanuddin dimakamkan) begitu tak hentinya selalu ramai dikunjungi dalam setiap malamnya untuk berziarah dengan berbagai motif dan niatan.
Namun dalam perjalanan astral pada kali ini aku coba beranjak pada penziarahan "makam Aryadillah" yang jika kita lihat garis keturunannya termasuk anaknya Sultan maulana Hasanuddin dari garis istri kedua. Dia juga termasuk pejuang kemerdekaan Indonesia yang dilihat dari makamnya kita temukan bendera merah putih yang menyelimuti, juga di gerbang masuk yang bertuliskan bahwa dia pahlawan sekaligus putra sultan maulana hasanuddin Banten.
Makam ini tidak begitu jauh dengan makamnya sang ayahanda, tepatnya dibelakang keramaian Banten kurang lebih berjarak 25 meter. Dalam tempat yang tidak strategis ini, mungkin itu alasan mengapa makam ini sepi dari pengunjung dan cenderung tidak banyak dikenal dan banyak orang tahu.
Makam ini memang teritung unik, sejuk dan indah. Dengan adanya penziarahan yang berbentuk musollah kecil, adanya situ yang luas membentang, juga didalamnya terdapat sumur keramat yang sering digunakan orang yang percaya pada hal-hal mistis untuk pemandian kembang. Disana memang terdapat kamar mandi khusus yang disediakan oleh masyarakat setempat yang ketika aku lihat banyak kembang tujuh rupa berserakan disana dan juga banyak botol-botol kecil bekas minyak misik diatas-atas pintu kamar mandi.
Dan tempat ini dalam situasi ziarahnya lebih khidmat dan khusu ketimbang di makam sang ayah sendiri yang cenderung ramai dan berdesakan satu sama lain. Jauh dari keramaian dan tempat yang indah inilah yang kemudian beberapa saat aku beristirahat ditempat ini.
Disini juga secara kemistisan jika kita bandingkan dengan makam lain lebih kental karena dilihat dari keadaannya tempat ini digunakan memang untuk hal itu, dan dilakukan oleh orang-orang yang memang mempunyai tujuan tertentu saja. Hal itu berdasarkan keterangan beberapa orang yang aku jumpai dan tanyakan.
0Comments
Setiap komentar yang disematkan pada artikel ini sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator